RADARNALAR.SITE, Inter Miami berhasil mengukir sejarah dengan lolos ke babak gugur Piala Dunia Antarklub 2025. Keberhasilan ini menjadi sebuah pencapaian olahraga yang sangat signifikan bagi klub MLS tersebut.
Di balik kesuksesan di atas lapangan, tim yang diperkuat oleh Lionel Messi ini juga dipastikan akan mendapatkan keuntungan finansial yang luar biasa. Pundi-pundi uang dalam jumlah yang fantastis sudah menanti di depan mata.
Hingga saat ini, perjalanan mereka di turnamen ini telah menjamin pemasukan hingga ratusan miliar Rupiah. Angka ini tentu menjadi sebuah pemasukan yang sangat besar bagi sebuah klub dari wilayah Concacaf.
Namun, di balik gelimang harta tersebut, ternyata muncul sebuah perselisihan internal yang cukup pelik. Pertanyaan besar mengenai bagaimana uang hadiah tersebut akan dibagi kini menjadi sebuah sengketa.
Lolos Dramatis dan Hadangan PSG
Inter Miami memastikan diri lolos ke babak 16 besar setelah bermain imbang 2-2 melawan wakil Brasil, Palmeiras. Hasil tersebut sudah cukup untuk mengamankan posisi mereka sebagai runner-up Grup A.
Perjalanan mereka di fase grup memang tidak mudah. Kemenangan krusial 2-1 atas FC Porto, yang diinspirasi oleh gol tendangan bebas indah Lionel Messi, menjadi kunci utama kelolosan mereka.
Kini, tantangan yang jauh lebih berat sudah menanti di babak selanjutnya. Di babak 16 besar pada hari Minggu nanti, mereka akan berhadapan dengan raksasa Eropa dan juara Liga Champions, Paris Saint-Germain.
Kantongi Ratusan Miliar Rupiah
Keberhasilan melaju ke babak gugur tidak hanya bermakna secara prestasi, tetapi juga secara finansial. Inter Miami akan langsung menerima bonus sebesar 7,5 juta Dolar AS atau setara dengan Rp123 miliar (kurs Rp16.400).
Bonus fantastis tersebut merupakan tambahan dari pemasukan yang sudah mereka dapatkan sebelumnya. Mereka telah mengantongi 9,55 juta Dolar AS (sekitar Rp156,6 miliar) dari biaya partisipasi dan 4 juta Dolar AS (sekitar Rp65,6 miliar) dari hasil pertandingan di fase grup.
Jika ditotal, hingga saat ini Inter Miami sudah dipastikan mendapatkan pemasukan lebih dari 21 juta Dolar AS. Angka ini setara dengan lebih dari Rp345 miliar, sebuah jumlah yang sangat menggiurkan.
Sengketa Pembagian Uang Hadiah
Meskipun diguyur bonus ratusan miliar, muncul sebuah masalah pelik di internal MLS. Pertanyaan mengenai bagaimana uang hadiah tersebut akan dibagikan, terutama kepada para pemain, kini menjadi sengketa.
Saat ini, sedang terjadi perselisihan antara pihak liga (MLS) dan Asosiasi Pemain MLS. Aturan lama dalam perjanjian bersama menyebutkan bahwa para pemain hanya bisa menerima maksimal 1 juta Dolar AS secara kolektif dari kompetisi luar.
Meskipun kedua belah pihak setuju untuk mengubah aturan tersebut, mereka masih sangat jauh dari kata sepakat. Pihak MLS menawarkan porsi 20 persen dari total pemasukan untuk pemain, sementara asosiasi pemain menuntut porsi yang jauh lebih besar, yakni 40 persen.