RADARNALAR.SITE - Muhammad Taqi Askari, mahasiswa asal Kota Tanjungpinang, Kepulauan Riau yang tengah menempuh studi di Iran, akhirnya pulang ke Indonesia.
Ia pulang untuk sementara waktu menyusul memanasnya konflik antara Israel dan Iran. Meski harus meninggalkan bangku kuliah sejenak, Askari mengaku bersyukur bisa kembali ke tanah air dalam keadaan selamat.
Mahasiswa Shahid Beheshti University di Tehran itu mengungkapkan alasannya memilih Iran sebagai tujuan pendidikan. Ia tertarik dengan reputasi Iran di bidang kimia dan teknologi nuklir.
“Saya ingin mencari pengalaman belajar di luar negeri. Menurut saya, Iran lebih maju dalam bidang kimia dan nuklir,” kata Askari, Jumat 27 Juni 2025.
Selama sekitar lima bulan berkuliah di Tehran, Askari tinggal di asrama kampus yang menurutnya relatif aman dari ancaman konflik. Ia memastikan bahwa hingga saat dirinya meninggalkan Iran, situasi di ibu kota masih terbilang kondusif, meski sebagian warga mulai mengungsi ke kota-kota seperti Qom dan Mashhad.
“Alhamdulillah area asrama tidak terkena serangan. Saya juga merasa beruntung bisa pulang dan berterima kasih kepada seluruh pihak, terutama KBRI di Iran dan Azerbaijan, yang telah membantu proses kepulangan saya,” ujarnya.
Yang menarik, Askari mengaku sebagai satu-satunya mahasiswa asal Indonesia di kampusnya. “Setahu saya, anak Kepri di Iran cuma saya. Bahkan di kampus saya, hanya saya yang berasal dari Indonesia,” ungkapnya.
Meski belum tahu pasti kapan bisa kembali ke Iran, Askari menegaskan keinginannya untuk melanjutkan studi ketika situasi membaik.
“Insyaallah saya akan kembali kalau keadaan sudah lebih aman,” tuturnya optimis. (*)