RADARNALAR.SITE - Marc Marquez rayakan balapan MotoGP ke-200 dengan kemenangan kesembilannya di Sachsenring. Pembalap Ducati itu menegaskan kembali harus waspada meskipun ia memiliki keunggulan poin yang luar biasa.
Pole position dan kemenangan ganda untuk Marc Marquez, yang sekali lagi tampil maksimal di sirkuit favoritnya, dengan keunggulan 83 poin dari saudaranya, Alex. Baik di grid, di ruang pers, maupun di antara para penggemar, tidak mudah untuk menemukan suara yang meragukan bahwa pembalap Spanyol itu berada di jalur yang tepat untuk meraih gelar MotoGP ketujuh tahun ini.
Marquez telah meningkatkan kecepatannya dan kini telah meraih empat kemenangan beruntun. Di Jerman, lintasan kering membuatnya kembali ke tempatnya semula. Pembalap asal Cervera (Lleida) ini berada di posisi yang jauh di depan para pesaingnya. Hal itu memungkinkannya untuk mengelola keunggulan tersebut agar tidak berlebihan, berisiko jatuh, seperti yang terjadi pada banyak pembalap lain di belakangnya.
"Kecelakaan yang terakumulasi itulah yang memberi saya titik kewaspadaan untuk menjaga konsentrasi, yang mana itu sulit. Ketika saya melambat, saya tidak bisa menguasai cara berkendara, jadi saya berusaha menjaga kecepatan. Saya mendapatkan margin di tikungan pertama, di mana sebagian besar kecelakaan terkonsentrasi," ujar pembalap asal Catalan itu, setelah meraih kemenangan ke-69 di kategori premier. Angka tersebut menempatkannya di depan Giacomo Agostini sebagai pembalap kedua tersukses di kelas utama, hanya kalah dari Valentino Rossi, 89 kali.
"Tidak ada cara yang lebih baik dari ini untuk merayakan Grand Prix ke-200 saya di MotoGP," ujar pembalap #93 ini, yang mendedikasikan kemenangan ini untuk Borja Gomez, pembalap Spanyol yang meninggal dunia akhir pekan lalu di Magny-Cours, dan seluruh keluarganya.
Keunggulan di atas 80 poin dari saudaranya, dan lebih dari empat putaran dari Francesco Bagnaia (posisi ketiga di Sachsenring) menjadi tantangan tersendiri saat ia membayangkan bagaimana harus menghadapi paruh kedua musim ini.
"Cara terbaik saya bekerja adalah dengan intensitas. Selalu seperti itu. Ketika saya melakukan kesalahan, itu karena terlalu santai. Banyak hal yang telah terjadi dan bisa saja sebaliknya. Saya suka sedikit pesimistis. Alex, yang merupakan rival utama perebutan gelar juara, tak pernah gagal meski ia cedera," pungkas pembalap resmi Ducati itu.