RADARNALAR.SITE - Alex Marquez terkejut dengan posisi kedua yang diraihnya dalam MotoGP Jerman, hanya dua pekan setelah menjalani operasi pada tangan kirinya.
Musim ini hampir pasti akan diwarnai dengan nama Marc Marquez, yang makin bersinar sejak mengenakan kostum Ducati. Namun, perasaan itu agak tidak adil bagi anak bungsu dari keluarga Marquez, yang menjalani musim yang benar-benar luar biasa, dan menampilkan versi terbaik dirinya di setiap Grand Prix.
Jika pembalap #93 menjadi yang terbaik di Sachsenring, gebrakan yang sebenarnya diberikan oleh Alex Marquez, yang melintasi garis finis di urutan kedua, Minggu (13/7/2025), dengan keterbatasan di tangan kirinya, yang dioperasi pada metakarpal kedua tepat dua pekan silam, setelah mengalami kecelakaan parah di Assen.
Manajemen pembalap Gresini Racing pada akhir pekan ini membuatnya memaksimalkan performa dan usahanya. Ia finis di urutan kedelapan dalam Sprint Race, yang merupakan tanda pertama dari ketangguhannya. Pada Minggu, ia memposisikan dirinya dengan baik dan mengambil keuntungan dari kecelakaan yang dialami Fabio Di Giannantonio dan kemudian, Marco Bezzecchi yang membuka jalan baginya untuk melewati garis finis di urutan kedua, di depan Francesco Bagnaia, saingannya dalam perebutan posisi runner-up.
"Saya datang ke sini dengan mentalitas kehilangan poin sesedikit mungkin dari Pecco, dan kami pergi dari sini dengan enam poin lebih banyak darinya," ujar Alex, yang telah mengatasi periode sulit dalam dua pekan terakhir dengan cara yang luar biasa. Baik dalam persiapan balapan selama beberapa hari terakhir, maupun dalam balapan itu sendiri.
"Cedera mungkin membantu saya untuk tidak terjatuh. Saya melihat dua pembalap jatuh di depan saya, dan kami hanya finis di urutan sepuluh. Dua pekan lalu, saya terbang ke Madrid untuk menjalani operasi, jadi saya sangat senang berada di sini," tandas juara Moto3 (2014) dan Moto2 (2019) itu.
"Dengan sepuluh lap tersiya, saya merasa sangat kaku di sisi kiri, karena saya mengendarai motor terlalu kaku, dan itu tidak membantu motor untuk berbelok. Saya harap di Brno akan sedikit lebih baik," ujar pembalap Spanyol itu, yang telah membuat langkah maju yang luar biasa tahun ini, baik dari segi motor maupun mental.
Pembalap #73 itu memberikan instruksi kepada timnya terkait keterbatasan fisiknya. Menariknya, ia meminta mereka untuk bekerja seperti biasa ketika tubuhnya fit.
"Saya berbicara dengan tim saya dan meminta mereka berpura-pura tidak mengalami cedera. Saya meminta mereka untuk mempersiapkan balapan secara teknis seolah-olah saya tidak mengalami masalah, karena dengan begitu saya bisa mematikannya. Saya merawat tangan saya dan saya menghabiskan enam dan tujuh jam sehari di atas motor untuk memulihkan diri," kata Alex, yang menuju Brno dengan 64 poin di atas Bagnaia, yang berada di urutan ketiga klasemen.
"Kami melakukan pekerjaan kami dengan sangat baik, tetapi kami sadar bahwa kami berada dalam situasi yang sesuai dengan tim-tim pabrikan."