RADARNALAR.SITE - Manchester United kembali aktif di bursa transfer dengan mendatangkan Bryan Mbeumo dari Brentford musim panas ini. Namun, melihat rekam jejak transfer mereka di masa lalu, fans patut was-was dengan rekrutan anyar tersebut.
Musim 2015/16 menjadi salah satu periode kelam Man United dalam hal transfer pemain. Enam pemain yang didatangkan saat itu kini tersebar di berbagai liga dengan karier yang jauh dari gemilang.
Anthony Martial yang dibeli dengan status remaja termahal dunia senilai 36 juta poundsterling kini bermain di Yunani. Sementara nama-nama besar lain seperti Memphis Depay dan Bastian Schweinsteiger juga gagal memenuhi ekspektasi di Old Trafford.
Kegagalan transfer musim 2015/16 ini menjadi pelajaran berharga bagi MU. Mereka harus lebih cermat dalam merekrut pemain agar tidak mengulangi kesalahan yang sama di era modern ini.
Martial Terdampar di Yunani
Anthony Martial datang ke Old Trafford dengan label remaja termahal dunia pada 2015. Pemain asal Prancis itu diboyong dari Monaco dengan harapan menjadi penerus legenda MU di lini depan.
Selama sembilan tahun berseragam Setan Merah, Martial tampil dalam 300 pertandingan dengan catatan gol yang lumayan. Namun, inkonsistensi performa membuatnya dipinjamkan ke Sevilla pada 2022 sebelum akhirnya dilepas gratis.
Kini pemain berusia 29 tahun itu bermain untuk AEK Athens di Liga Yunani. Perjalanan karier Martial membuktikan bahwa label mahal tidak menjamin kesuksesan di klub sebesar Man United.
Schneiderlin Pensiun Tanpa Jejak
Morgan Schneiderlin didatangkan dari Southampton dengan banderol 25 juta poundsterling pada 2015. Gelandang bertahan Prancis itu diharapkan bisa memperkuat lini tengah Man United yang saat itu butuh pembenahan.
Sayangnya, Schneiderlin hanya bertahan kurang dari dua tahun sebelum dijual ke Everton. Setelah tiga tahun di Goodison Park, kariernya terus menurun dengan bermain di Nice, Konyaspor, hingga AE Kifisia.
Pada 2024, Schneiderlin memutuskan gantung sepatu tanpa pernah benar-benar bersinar. Kisahnya menjadi bukti bahwa tidak semua pemain bisa beradaptasi dengan tekanan bermain untuk klub raksasa.
Depay Mengembara ke Brasil
Memphis Depay tiba di Manchester dengan ekspektasi tinggi setelah tampil gemilang bersama PSV. Pemain sayap Belanda itu diproyeksikan menjadi bintang masa depan MU di lini serang.
Realitanya, Depay hanya bertahan dua musim sebelum dijual ke Lyon dengan kerugian besar. Meski sempat bangkit di Prancis dan bermain untuk Barcelona serta Atletico Madrid, kariernya tidak pernah mencapai puncak yang diharapkan.
Saat ini Depay bermain untuk Corinthians di Brasil, jauh dari sorotan sepak bola Eropa. Perpindahannya ke Amerika Selatan menandai penurunan level karier yang signifikan.
Darmian Pulang Kampung
Matteo Darmian menjadi satu-satunya klub non-Italia dalam kariernya ketika bergabung dengan Man Utd. Bek serba bisa itu didatangkan dari Torino dengan harapan bisa memperkuat lini belakang.
Setelah hampir 100 penampilan dalam empat tahun, Darmian memutuskan kembali ke Italia. Dia bergabung dengan Parma pada 2019 sebelum akhirnya pindah ke Inter Milan.
Di usia 35 tahun, Darmian masih bermain untuk Nerazzurri dan menikmati masa-masa akhir kariernya. Keputusannya meninggalkan MU terbukti tepat karena dia lebih cocok dengan sepak bola Italia.
Schweinsteiger Terhenti Cedera
Kedatangan Bastian Schweinsteiger ke Old Trafford disambut meriah oleh fans Manchester United. Gelandang legendaris Bayern Munich itu diharapkan membawa pengalaman dan mentalitas juara ke skuad.
Namun, cedera terus menghantui Schweinsteiger selama di Manchester. Performa inkonsisten membuatnya terpinggirkan dan akhirnya pindah ke Chicago Fire di MLS.
Schweinsteiger pensiun pada 2019 setelah dua tahun di Amerika Serikat. Petualangannya di Manchester United menjadi catatan kelam di penghujung karier gemilangnya bersama timnas Jerman dan Bayern Munich.
Romero Si Kiper Cadangan Setia
Sergio Romero datang gratis dari Sampdoria dan menjadi kiper cadangan andal selama enam tahun. Kiper timnas Argentina itu selalu tampil solid ketika diberi kesempatan menggantikan David de Gea.
Setelah kontraknya habis pada 2021, Romero bergabung dengan Venezia di Italia. Petualangan singkatnya di Serie A dilanjutkan dengan kepindahan ke Boca Juniors di tanah kelahirannya.
Di usia 37 tahun, Romero masih bermain untuk klub legendaris Argentina tersebut. Dari semua rekrutan 2015/16, dia mungkin satu-satunya yang memberikan kontribusi sesuai ekspektasi meski hanya sebagai pemain cadangan.