RADARNALAR.SITE – WASHINGTON/MOSKOW, 6 Agustus (RadarNalar) – Presiden Donald Trump kemungkinan akan bertemu Vladimir Putin paling cepat minggu depan, ungkap seorang pejabat Gedung Putih pada hari Rabu, di tengah persiapan AS untuk menjatuhkan sanksi sekunder – termasuk kemungkinan terhadap Tiongkok – guna menekan Moskow agar mengakhiri perang di Ukraina.
Pertemuan tatap muka semacam itu akan menjadi yang pertama antara presiden AS dan Rusia yang sedang menjabat sejak Joe Biden bertemu Putin di Jenewa pada Juni 2021.
Putin dan Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy belum bertemu sejak Desember 2019 dan tidak menyembunyikan permusuhan mereka.
The New York Times melaporkan bahwa Trump memberi tahu para pemimpin Eropa bahwa ia bermaksud bertemu Putin dan melanjutkan dengan pertemuan trilateral bersama Zelenskyy.
Rincian pertemuan muncul setelah diskusi antara Putin dan Steve Witkoff, utusan khusus AS. Trump menyebutnya "kemajuan besar" dalam unggahan di Truth Social, meskipun kemudian mengklarifikasi bahwa itu belum merupakan terobosan.
Trump juga menyatakan kemungkinan akan mengenakan tarif terhadap Tiongkok, serupa dengan bea masuk 25% terhadap India, yang telah dikenakan karena pembelian minyak dari Rusia.
Menteri Keuangan AS Scott Bessent sebelumnya memperingatkan bahwa pembelian minyak Rusia oleh Tiongkok dapat memicu sanksi besar berdasarkan undang-undang di Kongres AS.
Bloomberg dan media independen Rusia, The Bell, juga melaporkan bahwa Kremlin mungkin mengusulkan moratorium serangan udara – kemungkinan sebagai langkah awal menuju deeskalasi konflik.