RADARNALAR.SITE - TOKYO/STOCKHOLM, 7 Agustus (RadarNalar) - Donald Trump benar bahwa Jepang dan Eropa hanya membeli sedikit mobil buatan Amerika, tetapi hal ini tidak ada hubungannya dengan hambatan perdagangan. Dari Tokyo hingga London, banyak konsumen menganggap mobil-mobil Detroit terlalu besar dan boros bahan bakar.
Pandangan tersebut membuat Chevrolet dan Cadillac sulit laku, dan jarang terlihat, di kota-kota yang dipenuhi mobil ramping seperti Toyota Corolla, Honda Civic, Volkswagen Golf, dan Renault Clio.
Trump sering mengeluh tentang penolakan terhadap mobil AS, sementara Jepang dan Eropa menjual jutaan mobil ke Amerika. Dalam kesepakatan perdagangan terbaru, kedua pihak setuju untuk melonggarkan uji keselamatan kendaraan Amerika dan menurunkan tarif.
Namun, mungkin dibutuhkan lebih dari sekadar perubahan aturan dan tarif untuk meyakinkan konsumen Jepang dan Eropa, yang menghadapi jalan sempit dan tempat parkir terbatas, untuk membeli Ford F-150 atau Cadillac Escalade.
"Mobil-mobil Amerika dirancang untuk jalan lebar dan jalan bebas hambatan," kata Yumihito Yasue, presiden Johnan Jeep Petit di Tokyo, yang mengimpor dan menyervis mobil antik dari Amerika Serikat.
Sekitar 3,7 juta mobil baru terjual di Jepang tahun lalu, sepertiganya adalah mobil mini atau kei. Mobil asing hanya menyumbang 6% dari total penjualan, menurut Asosiasi Produsen Mobil Jepang.
Ford meninggalkan Jepang hampir satu dekade lalu. Tesla justru makin populer karena desainnya yang lebih ramping dibandingkan mobil Detroit.