RADARNALAR.SITE – WASHINGTON/BEIJING, 11 Agustus (RadarNalar) – Amerika Serikat dan Tiongkok memperpanjang gencatan senjata tarif selama 90 hari lagi, menunda bea masuk tiga digit untuk barang-barang masing-masing, sementara para peritel AS bersiap menambah inventaris menjelang musim liburan akhir tahun.
Presiden AS Donald Trump menandatangani perintah eksekutif yang menunda pengenaan tarif lebih tinggi hingga 10 November (12:01 EST).
Kementerian Perdagangan Tiongkok menerbitkan jeda paralel dengan memperpanjang penundaan pembatasan perdagangan terhadap perusahaan-perusahaan AS hingga durasi yang sama.
"Amerika Serikat terus berdiskusi dengan Republik Rakyat Tiongkok untuk mengatasi kurangnya resiprositas dalam hubungan ekonomi kita dan kekhawatiran keamanan nasional serta ekonomi," bunyi perintah Trump, menggunakan istilah resmi RRT – dan Tiongkok sejajar menyatakan langkah tersebut merupakan implementasi kesepakatan penting yang dicapai lewat panggilan telepon kedua pemimpin pada 5 Juni.
Gencatan senjata tarif yang seharusnya berakhir pada tanggal 12 Agustus kini diperpanjang hingga November, memberi ruang bagi lonjakan impor musim gugur—seperti elektronik, pakaian, dan mainan—dengan tarif rendah. Tarif AS atas barang Tiongkok tidak akan naik ke 145%, dan tarif Tiongkok atas barang AS tidak akan melambung ke 125%. Saat ini tarif tetap berada di kisaran 30% untuk impor Tiongkok dan 10% untuk impor AS.
"Ini berita positif," kata Wendy Cutler, mantan pejabat senior perdagangan AS, mencatat bahwa perpanjangan ini adalah bagian dari langkah-langkah de-eskalasi yang memberi dasar untuk pertemuan Xi–Trump musim gugur ini.