Lebih dari 300 orang tewas akibat hujan lebat dan banjir di Pakistan

16 Aug 2025 | Penerbit: radarnalar.site

Lebih dari 300 orang tewas akibat hujan lebat dan banjir di Pakistan

RADARNALAR.SITEISLAMABAD, 16 Agustus (RadarNalar) - Lebih dari 300 orang tewas akibat hujan deras dan banjir yang melanda berbagai wilayah di Pakistan sejak akhir Juli, menurut data yang dirilis otoritas manajemen bencana negara itu pada hari Sabtu. Banjir juga memaksa lebih dari 100.000 warga mengungsi, merusak ribuan rumah, lahan pertanian, serta infrastruktur vital.


Dampak Bencana

Banjir besar ini terutama menghantam provinsi Punjab dan Sindh, dua wilayah padat penduduk di Pakistan bagian timur dan selatan. Ribuan hektar sawah serta ladang kapas terendam, mengancam pasokan pangan dan ekonomi lokal.

Kantor National Disaster Management Authority (NDMA) melaporkan bahwa selain korban jiwa, lebih dari 8.000 rumah hancur total, puluhan jembatan dan jalan rusak, serta jaringan listrik di sejumlah daerah lumpuh.


Upaya Penyelamatan

Pemerintah Pakistan telah mengerahkan militer untuk membantu evakuasi korban, mendirikan kamp darurat, serta menyalurkan bantuan makanan dan obat-obatan. Ribuan keluarga kini tinggal di tenda sementara di dekat jalan raya maupun bangunan publik.

Seorang pejabat NDMA mengatakan bahwa situasi masih kritis, mengingat curah hujan diperkirakan akan terus turun dalam beberapa hari ke depan akibat fenomena iklim ekstrem.


Perubahan Iklim Jadi Sorotan

Pakistan termasuk negara yang paling rentan terhadap dampak perubahan iklim, meski kontribusinya terhadap emisi gas rumah kaca global relatif kecil. Pada tahun 2022, banjir besar pernah melanda Pakistan dan menewaskan lebih dari 1.700 orang serta menyebabkan kerugian ekonomi sekitar 30 miliar dolar AS.

Para pakar iklim menegaskan bahwa curah hujan ekstrem kali ini memperlihatkan pola cuaca yang semakin tidak menentu akibat pemanasan global. PBB dan berbagai lembaga internasional mendesak agar Pakistan mendapat lebih banyak dukungan internasional untuk adaptasi iklim dan penanggulangan bencana.


Dukungan Internasional

Palang Merah dan berbagai organisasi kemanusiaan telah mengirim tim bantuan, termasuk pasokan medis darurat. Bank Dunia dan Dana Moneter Internasional (IMF) menyatakan siap meninjau ulang dukungan finansial untuk membantu pemulihan.

Pemerintah Pakistan menyerukan solidaritas global, mengingat bencana ini datang di tengah krisis ekonomi berkepanjangan dan utang luar negeri yang menekan anggaran negara.


Kesimpulan

Dengan lebih dari 300 korban jiwa dan ratusan ribu orang terdampak, banjir kali ini kembali menjadi peringatan keras bagi Pakistan dan dunia tentang ancaman perubahan iklim yang nyata.


Komentar