RADARNALAR.SITE – GAZA CITY, 23 Agustus 2025 – Gaza City kini secara resmi dinyatakan memasuki fase kelaparan menurut laporan terbaru dari lembaga pemantau kelaparan global. Kondisi ini menandai tahap paling serius dalam krisis kemanusiaan yang sudah berlangsung berbulan-bulan di wilayah tersebut.
Laporan Global Hunger Monitor
Dalam laporannya, Global Hunger Monitor menegaskan bahwa jutaan warga Gaza kini menghadapi kekurangan pangan ekstrem. Situasi gizi memburuk dengan cepat, terutama bagi anak-anak dan kelompok rentan, di tengah blokade panjang serta hancurnya infrastruktur akibat konflik.
Kondisi Kemanusiaan Memburuk
Organisasi kemanusiaan internasional melaporkan banyak keluarga hanya bisa mengonsumsi satu kali makan seadanya per hari, bahkan sebagian sama sekali tidak memiliki akses pada makanan bergizi. Persediaan pangan, obat-obatan, dan air bersih semakin menipis, menimbulkan risiko krisis kesehatan massal.
Reaksi PBB dan Lembaga Internasional
Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) menyebut situasi di Gaza sebagai “darurat kemanusiaan tingkat tertinggi.” Badan pangan dunia WFP mendesak akses kemanusiaan segera dibuka agar bantuan bisa masuk tanpa hambatan. Sementara itu, UNICEF memperingatkan risiko meningkatnya angka kematian anak akibat malnutrisi akut.
Sikap Pemerintah dan Aktor Regional
Sejumlah negara Timur Tengah menyerukan gencatan senjata agar jalur bantuan kemanusiaan dapat diperluas. Mesir dan Qatar disebut tengah mengupayakan mediasi baru, sementara Israel belum memberikan respons jelas terkait laporan terbaru ini.
Analisis Pengamat
Pengamat internasional menilai bahwa kelaparan di Gaza bukan hanya persoalan kekurangan pangan, tetapi juga dampak dari blokade berkepanjangan dan eskalasi konflik. Jika tidak segera ditangani, kondisi ini berpotensi memicu krisis regional yang lebih luas.