RADARNALAR.SITE – WASHINGTON, 23 Agustus 2025 – Ketua Federal Reserve (The Fed), Jerome Powell, mengatakan bank sentral AS kemungkinan perlu memotong suku bunga dalam beberapa bulan mendatang, namun menegaskan bahwa langkah tersebut akan dilakukan secara bertahap dan hati-hati.
Alasan Potensi Pemangkasan Suku Bunga
Powell menyebutkan bahwa tekanan pada pertumbuhan ekonomi AS dan tanda-tanda melemahnya pasar tenaga kerja menjadi pertimbangan utama. Menurutnya, The Fed perlu memastikan kebijakan moneter tidak justru memperburuk perlambatan ekonomi yang tengah berlangsung.
Inflasi Masih Jadi Fokus
Meski ada kemungkinan penurunan suku bunga, Powell menegaskan bahwa inflasi masih menjadi fokus utama The Fed. Ia menekankan pentingnya menjaga stabilitas harga sekaligus mendukung lapangan kerja. "Kami harus menemukan keseimbangan antara mendorong pertumbuhan dan mengendalikan inflasi," ujarnya.
Dampak bagi Pasar Keuangan
Pernyataan Powell langsung mendapat respons dari Wall Street. Sejumlah analis memperkirakan pasar saham akan menyambut positif sinyal pemangkasan suku bunga, meski ada kekhawatiran bahwa langkah itu bisa memberi sinyal lemahnya prospek ekonomi. Obligasi pemerintah AS juga mengalami kenaikan harga setelah komentar Powell.
Respons Pemerintah dan Ekonom
Pemerintah menyatakan siap mendukung kebijakan moneter yang lebih longgar jika diperlukan, sementara sejumlah ekonom menilai The Fed perlu berhati-hati agar tidak terlalu cepat menurunkan suku bunga. Beberapa memperingatkan bahwa inflasi dapat kembali naik jika langkah dilakukan sebelum waktunya.
Analisis Pengamat
Pengamat keuangan global menilai sikap Powell sebagai sinyal bahwa The Fed kini berada pada fase transisi kebijakan. Dengan prospek ketidakpastian global, mulai dari perang dagang hingga risiko geopolitik, The Fed diperkirakan akan menempuh jalur kebijakan yang fleksibel namun tetap penuh perhitungan.