RADARNALAR.SITE – WASHINGTON, 28 Agustus 2025 – Kepala Centers for Disease Control and Prevention (CDC) Amerika Serikat resmi dipecat hanya beberapa minggu setelah menjabat. Keputusan mendadak ini memicu gejolak internal, terlebih saat empat pejabat senior CDC lainnya mengumumkan pengunduran diri secara bersamaan.
Pemecatan Mendadak Kepala CDC
Menurut laporan, pemecatan ini dilakukan langsung oleh pemerintahan Donald Trump dengan alasan adanya “perbedaan visi strategis” dalam menangani kebijakan kesehatan nasional. Namun, sejumlah sumber menyebutkan bahwa keputusan tersebut dipicu oleh ketidaksepakatan terkait penanganan program kesehatan masyarakat dan transparansi data.
Tantangan Hukum atas Pemecatan
Mantan Kepala CDC yang baru saja diberhentikan menyatakan akan menantang pemecatannya secara hukum. Ia menegaskan bahwa dirinya hanya menjalankan kebijakan berbasis sains dan tidak seharusnya diberhentikan karena alasan politik.
Gelombang Pengunduran Diri Pejabat Senior
Situasi semakin memanas setelah empat pejabat senior CDC turut mengundurkan diri sebagai bentuk protes. Mereka menilai langkah pemecatan ini melemahkan integritas lembaga sekaligus mengganggu stabilitas organisasi dalam menghadapi ancaman kesehatan masyarakat.
Reaksi Publik dan Dunia Kesehatan
Kabar pemecatan dan pengunduran diri massal ini memicu keprihatinan luas di kalangan ahli kesehatan dan masyarakat sipil. Banyak yang menilai bahwa konflik politik di dalam lembaga kesehatan nasional bisa berdampak serius pada kesiapan AS dalam menghadapi potensi krisis kesehatan.
Respons Gedung Putih
Gedung Putih melalui juru bicara menegaskan bahwa langkah ini merupakan bagian dari restrukturisasi dan tidak akan memengaruhi program kesehatan masyarakat. Namun, pengamat menilai alasan tersebut justru memperkuat dugaan adanya intervensi politik dalam urusan kesehatan publik.
Analisis Pengamat
Pengamat kebijakan kesehatan menilai pemecatan ini bisa menimbulkan kekosongan kepemimpinan di saat yang krusial. “Ketika CDC kehilangan stabilitas internal, kapasitas negara untuk merespons wabah atau ancaman kesehatan lainnya akan terganggu,” ujar salah satu analis kesehatan di Washington.