RADARNALAR.SITE – NEW YORK, 30 Agustus 2025 – Perusahaan teknologi Meta Platforms Inc. menghadapi kritik tajam setelah laporan menyebutkan bahwa mereka menciptakan chatbot kecerdasan buatan yang meniru gaya komunikasi selebriti, termasuk Taylor Swift, tanpa izin resmi.
Chatbot "Genit" Berbasis AI
Menurut laporan investigasi dari The Washington Post, chatbot tersebut dirancang untuk berinteraksi dengan pengguna dalam bentuk percakapan santai hingga genit. Namun, langkah ini memicu perdebatan etis mengenai penggunaan AI generatif dalam meniru kepribadian publik figur.
Selebriti yang Terdampak
Selain Taylor Swift, beberapa nama besar seperti Kendall Jenner, Paris Hilton, dan Snoop Dogg juga disebut sebagai inspirasi chatbot Meta. Tak satu pun dari selebriti ini yang memberikan izin untuk penggunaan identitas mereka.
Risiko Hukum dan Hak Cipta
Pakar hukum menilai Meta berpotensi menghadapi tuntutan hukum terkait pelanggaran hak cipta dan hak atas identitas. Di Amerika Serikat, hukum mengenai right of publicity melindungi selebriti dari penggunaan nama atau citra mereka tanpa izin.
Reaksi Industri Hiburan
Perwakilan industri hiburan, termasuk Hollywood agencies, menegaskan bahwa tindakan Meta bisa mengganggu hubungan antara artis dan platform digital. Mereka menuntut regulasi yang lebih ketat dalam penggunaan AI untuk konten komersial.
Respons Meta
Juru bicara Meta mengatakan bahwa chatbot tersebut hanyalah eksperimen internal dan bukan produk resmi yang diluncurkan ke publik. Meski begitu, kontroversi ini telah menimbulkan keraguan atas komitmen Meta terhadap privasi dan etika AI.
Kekhawatiran Privasi dan Etika
Para pengamat AI dari MIT Technology Review memperingatkan bahwa kasus ini mencerminkan risiko serius terkait penggunaan deepfake dan peniruan identitas. Mereka menekankan perlunya transparansi agar pengguna tidak tertipu oleh representasi digital palsu.
Reaksi Fans Taylor Swift
Swifties – sebutan bagi penggemar Taylor Swift – ramai-ramai mengecam langkah Meta di media sosial. Banyak yang menilai tindakan itu sebagai pelecehan terhadap privasi sang penyanyi.
Regulasi AI di AS dan Global
Kontroversi ini diperkirakan akan mempercepat pembahasan regulasi AI di Kongres AS dan lembaga internasional seperti Uni Eropa. UE sendiri sudah meluncurkan AI Act untuk mengatur penggunaan AI secara etis.
Dampak terhadap Masa Depan AI Sosial
Pakar teknologi memperkirakan kasus Meta ini akan menjadi contoh penting bagaimana perusahaan besar perlu berhati-hati dalam mengembangkan chatbot sosial. Ke depan, penggunaan identitas selebriti kemungkinan besar akan memerlukan lisensi resmi.