RADARNALAR.SITE – BEIJING, 1 September 2025 – Presiden Xi Jinping memaparkan visinya tentang tatanan global baru dalam pidato utama di Forum Keamanan Global. Xi menyerukan sistem internasional yang lebih “adil dan seimbang,” menekankan perlunya mengurangi dominasi Amerika Serikat dan memperkuat kerja sama di bawah kerangka BRICS serta Shanghai Cooperation Organization (SCO).
Fokus pada Multipolaritas Dunia
Xi menegaskan bahwa dunia sedang bergerak menuju multipolaritas dan tidak boleh lagi dikendalikan oleh satu kekuatan besar. Menurutnya, Tiongkok siap memainkan peran lebih aktif dalam membangun sistem keamanan yang berdasarkan pada kesetaraan dan penghormatan kedaulatan.
Kritik terhadap Barat
Dalam pidatonya, Xi juga menyinggung kebijakan luar negeri AS dan Uni Eropa, yang menurutnya sering kali mencampuri urusan internal negara lain. Ia menilai bahwa dominasi Barat melalui NATO dan sistem keuangan global yang dipimpin oleh IMF dan World Bank sudah tidak relevan dengan kondisi geopolitik saat ini.
Alternatif untuk Dunia Berkembang
Xi mempromosikan inisiatif Belt and Road Initiative (BRI) sebagai model pembangunan ekonomi global. Ia mengklaim program itu telah meningkatkan infrastruktur di Asia, Afrika, dan Amerika Latin, sekaligus menawarkan “alternatif nyata” terhadap model pembangunan Barat.
Respons dari Sekutu dan Mitra
Negara-negara anggota ASEAN, Afrika, dan Amerika Latin menyambut visi Xi dengan hati-hati. Beberapa melihat peluang kerja sama ekonomi baru, sementara lainnya khawatir ketergantungan berlebihan terhadap Beijing dapat menciptakan risiko politik jangka panjang.
Reaksi Barat
Pejabat dari Uni Eropa menilai visi Xi sebagai bentuk “tantangan langsung” terhadap tatanan internasional berbasis aturan (rules-based order). Sementara itu, Washington menyebut langkah Xi sebagai upaya memperluas pengaruh geopolitik Tiongkok di tengah meningkatnya ketegangan di Laut China Selatan dan Taiwan.
Pandangan Analis Global
Menurut laporan Carnegie Endowment for International Peace, konsep Xi tentang multipolaritas bisa memperkuat posisi Tiongkok di panggung internasional, namun juga berpotensi meningkatkan fragmentasi global. Beberapa analis memperingatkan bahwa rivalitas antara Beijing dan Washington bisa membawa dunia pada ketidakstabilan baru.
Implikasi Jangka Panjang
Jika visi Xi mendapat dukungan luas, maka bisa terjadi pergeseran signifikan dari sistem global berbasis dolar AS ke sistem baru yang lebih beragam secara ekonomi dan politik. Hal ini diperkirakan akan memengaruhi perdagangan internasional, aliansi militer, hingga kebijakan iklim global di bawah Paris Agreement.