Korban Tewas Gempa Afghanistan Lampaui 1.400, Kata Pihak Berwenang

02 Sep 2025 | Penerbit: radarnalar.site

Korban Tewas Gempa Afghanistan Lampaui 1.400, Kata Pihak Berwenang

RADARNALAR.SITE – KABUL, 2 September 2025 – Jumlah korban jiwa akibat gempa bumi dahsyat yang melanda Afghanistan kini telah menembus 1.400 orang, menurut keterangan resmi dari otoritas lokal. Ribuan lainnya dilaporkan terluka dan kehilangan tempat tinggal, sementara operasi penyelamatan terus dilakukan di wilayah yang terdampak paling parah.

Gempa Mengguncang Afghanistan

Badan US Geological Survey (USGS) melaporkan gempa dengan magnitudo 6,8 mengguncang provinsi Herat dan sekitarnya. Guncangan terasa hingga ke Kabul, serta negara tetangga seperti Pakistan dan Iran.

Korban Jiwa dan Kerusakan Besar

Menurut Kementerian Kesehatan Afghanistan, banyak korban tertimbun di bawah reruntuhan rumah-rumah tradisional berbahan tanah liat. Infrastruktur vital seperti jalan, jembatan, dan rumah sakit mengalami kerusakan berat, sehingga menyulitkan proses evakuasi.

Upaya Penyelamatan

Tim penyelamat dari Badan Penanggulangan Bencana Nasional bekerja keras dibantu oleh relawan setempat. Palang Merah Internasional dan World Health Organization (WHO) sudah mengirimkan bantuan medis darurat.

Dukungan dari Dunia Internasional

Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) mengumumkan dana bantuan kemanusiaan darurat, sementara Uni Eropa dan Amerika Serikat juga menjanjikan pengiriman logistik. Negara-negara tetangga seperti India dan China turut menawarkan tim penyelamat dan obat-obatan.

Risiko Bencana Lanjutan

World Food Programme (WFP) memperingatkan bahwa ribuan keluarga menghadapi ancaman kelaparan setelah kehilangan rumah dan sumber pangan. UNICEF menambahkan bahwa anak-anak adalah kelompok paling rentan dalam bencana ini.

Trauma dan Dampak Sosial

Selain korban fisik, para penyintas menghadapi trauma psikologis mendalam. Laporan dari Human Rights Watch menunjukkan banyak keluarga kehilangan seluruh anggota mereka, menambah krisis kemanusiaan di negara yang sudah rapuh akibat konflik panjang.

Pemerintah Taliban dalam Sorotan

Kepemimpinan Taliban mendapat sorotan karena dianggap lamban dalam mengoordinasikan respons bencana. Meski begitu, pihak berwenang menegaskan mereka terbuka terhadap bantuan internasional.


Komentar