Rekor Pinjaman Tiongkok Sebesar $322 Miliar untuk Taruhan Saham Picu Volatilitas dan Kewaspadaan

06 Sep 2025 | Penerbit: radarnalar.site

Rekor Pinjaman Tiongkok Sebesar $322 Miliar untuk Taruhan Saham Picu Volatilitas dan Kewaspadaan

RADARNALAR.SITE – BEIJING, 6 September 2025Pinjaman sebesar $322 miliar yang diberikan oleh bank-bank di China untuk mendanai investasi saham kini menciptakan ketidakstabilan besar di pasar keuangan negara tersebut. Rekor jumlah pinjaman ini, yang disebut sebagai “margin lending”, telah meningkatkan volatilitas pasar dan menarik perhatian otoritas regulasi serta para investor global.

Peningkatan Pinjaman untuk Investasi Saham

Menurut data terbaru dari China Securities Regulatory Commission (CSRC), jumlah pinjaman untuk membeli saham di bursa saham China telah mencapai angka tertinggi dalam sejarah. Pinjaman ini digunakan oleh investor untuk memperbesar potensi keuntungan mereka dalam perdagangan saham, namun dengan risiko besar terkait fluktuasi harga.

Ketidakstabilan Pasar dan Risiko Sistemik

Para analis dari Bloomberg memperingatkan bahwa meningkatnya jumlah pinjaman margin dapat memperburuk ketidakstabilan di pasar saham China, yang telah menunjukkan tanda-tanda gejolak dalam beberapa bulan terakhir. Lonjakan utang ini meningkatkan kerentanan pasar terhadap pergerakan harga yang tajam, yang dapat menyebabkan koreksi pasar lebih lanjut jika investor gagal memenuhi kewajiban pinjaman mereka.

Reaksi dari Pemerintah China

Pemerintah China melalui People's Bank of China (PBoC) dan otoritas pasar saham telah mulai mengkaji langkah-langkah untuk membatasi pinjaman margin. Beberapa pejabat pemerintah menyatakan bahwa kebijakan pinjaman terlalu longgar dapat memperburuk spekulasi di pasar dan menciptakan risiko sistemik bagi perekonomian. Xinhua melaporkan bahwa meskipun pinjaman ini membantu likuiditas pasar, mereka juga meningkatkan potensi ketegangan ekonomi dalam jangka panjang.

Dampak terhadap Ekonomi China

Dalam laporan terpisah, International Monetary Fund (IMF) menyatakan bahwa meningkatnya pinjaman margin ini berpotensi merusak fundamental ekonomi China, yang tengah berjuang untuk pulih dari dampak pandemi dan ketegangan perdagangan global. Ketergantungan pada pinjaman untuk investasi spekulatif dapat memperburuk risiko kredit yang dihadapi oleh banyak bank domestik.

Reaksi Investor dan Pasar Internasional

Pasar saham global, termasuk Wall Street, mulai merasakan dampak dari ketidakstabilan pasar saham China. Harga saham di beberapa perusahaan teknologi dan energi China yang terdaftar di luar negeri mengalami penurunan tajam, dengan investor asing menarik dana mereka. Reuters melaporkan bahwa kekhawatiran tentang bubble pasar saham juga mulai merambah ke negara-negara lain di kawasan Asia.

Penanggulangan Risiko: Langkah Regulasi

Sebagai tanggapan, otoritas pasar China tengah merancang kebijakan untuk mengurangi eksposur pinjaman margin yang terlalu tinggi, termasuk pembatasan leverage dan pengetatan regulasi bank. Securities and Exchange Commission (SEC) di AS juga menyoroti langkah China yang bisa berdampak pada pasar saham global.

Implikasi untuk Pasar Global

Menguatnya pinjaman margin di China juga menimbulkan risiko global, karena China merupakan ekonomi terbesar kedua di dunia setelah Amerika Serikat. Para ekonom dari World Bank menekankan bahwa kerusakan di pasar saham China dapat menyebabkan gelombang ketegangan ekonomi di pasar negara berkembang lainnya, yang bergantung pada hubungan perdagangan dengan China.

Perspektif Jangka Panjang

Dalam analisisnya, Morgan Stanley memperingatkan bahwa meskipun pinjaman margin ini dapat memberikan dorongan sementara bagi pasar saham, peningkatan volatilitas yang ditimbulkan berisiko memperburuk ketidakpastian pasar.


Komentar